Kampar  

Nenek Komalia di Pulau Ona Menangis Harap Bantuan, Sudah Lama Tak Disentuh BAZNAS Kampar, Pemerintah dan Basnaz Harus Turun 

Kampar — Kisah mengharukan datang dari seorang lansia bernama Nenek Komalia (65), warga Pulau Ona, Kelurahan Pulau, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. Hidup sebatang kara dan tidak lagi mampu bekerja, ia kini hanya bisa bertahan hidup dari belas kasihan tetangga sekitar. Ironisnya, anak yang diharapkan dapat merawatnya justru disebut-sebut tidak memperhatikan sang ibu sebagaimana mestinya.

 

Saat ditemui awak media secara tidak sengaja di salah satu warung ponsel di Desa Binuang, Bangkinang, Nenek Komalia tampak menahan tangis saat menceritakan kondisi hidupnya yang serba kekurangan. Dengan nada lirih dan bahasa daerah “Ocu”, ia meluapkan isi hatinya kepada wartawan.

 

“Iya, nak… bantu lah nak. Selamo ko Amak numpang makan di rumah tetangga, nak,” ucapnya terbata-bata sambil terisak.

 

 

 

Nenek Komalia mengaku sudah lama tidak mendapatkan bantuan sosial, baik dari pemerintah desa maupun BAZNAS Kabupaten Kampar. Padahal sebelumnya ia pernah menerima bantuan beras dari lembaga tersebut. Namun sejak tahun 2025, bantuan itu tak lagi diterimanya.

 

“Dulu Amak dapat bantuan beras, nak. Tapi tahun iko (2025) Amak ndak dapek lai. Tolonglah nak, sampaikan samo orang BAZNAS, bantu Amak melalui bantuan lansia tu, nak,” harapnya dengan suara gemetar.

 

 

 

Ironisnya, di tengah gencarnya program pendistribusian bantuan uang tunai dan sembako oleh BAZNAS Kabupaten Kampar bagi masyarakat kurang mampu, ternyata masih ada warga lanjut usia seperti Komalia yang terlewat dalam pendataan.

 

Kondisi ini pun menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Warga sekitar berharap agar pemerintah daerah dan pihak BAZNAS segera turun tangan meninjau langsung kondisi Nenek Komalia dan memberikan bantuan melalui program sosial bagi lansia tidak mampu.

 

Hingga berita ini diterbitkan, masyarakat di sekitar tempat tinggalnya masih berupaya membantu sebisanya agar Nenek Komalia tidak kekurangan makan, sembari menunggu perhatian nyata dari pihak pemerintah Kabupaten Kampar dan lembaga sosial terkait.

 

 

Penulis Dani